Sabtu, 23 Mei 2015

Cara membuat beras sistetis



China telah dilaporkan sebagai negara yang memproduksi beras palsu sejak tahun 2011 silam, tak tanggung2 laporan ini dikeluarkan oleh surat kabar besar Kore berbahas inggris The Kore Times sehingga sangat akurat dan bisa dipercaya. Ini sontak membuat dunia terkejut dan bereaksi negatif didorong rasa ingin tahu motif dibalik kegiatan produksi beras aspal yang ternyata dibuat dr plastik dan beberapa campuran umbi2an.

Beras sintetis Menyebar ke Indonesia

Negeri kita yang memiliki jumlah penduduk sangat besar ini tentu saja sangat menarik dan menggiurkan untuk dijadikan pangsa pasar potensial dari beras abal abal ini, terlebih negeri kita dilihat orang sebagai negara berkembang dengan konsumsi beras sangat besar. Dalam benak pembuat beras ini langsung terbersit keuntungan yang tak terhingga bila bisa menguasai pasar beras indonesia tanpa berfikir bahaya yang akan timbul dan diderita masyarakat yang mengkonsumsi beras sintetis, namun disayangkan pemerintah kita hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi pelarangan dan hukuman yang tepat bagi pelaku yang terlibat dalam distribusi apalagi sikap terhadap negara China sebagai suplyer nya.

Senin, 18 Mei 2015

NASA merintis misi berawak ke Mars


BBC:Pesawat ruang angkasa NASA yang direncanakan mendarat di Mars pada tahun 2021 akan berupaya untuk membuat oksigen di permukaan planet merah itu
Pesawat Mars 2020 itu akan membawa tujuh proyek yang diarahkan untuk merintis jalan bagi misi berawak ke Mars dengan mencari bukti-bukti kehidupan dan menyimpan sampel yang kelak dibawa kembali ke sana.
Salah satu proyek adalah peralatan yang bisa mengubah CO2, yang banyak di udara Mars yang tipis, menjadi O2, seperti dilaporkan wartawan Sains BBC, Jonathan Webb.
Hal tersebut akan bisa mendukung kehidupan manusia atau membuat bahan bakar untuk roket yang akan membawa pulang awak ruang angkasa.
"Hari ini merupakan hari yang amat gembira bagi kami," kata astronot dan administrator NASA, John Grunsfeld, saat mengumumkan muatan yang dibawa Mars 2020 di Washington DC.
Dengan berat satu ton dan biaya US$1,9 miliar, pesawat itu akan mengikuti model Curiosity, yang mendarat di Mars pada Agustus 2012.

Selasa, 12 Mei 2015

Enam Spesies Baru Ditemukan di Tambora

Spesies baru itu adalah dua spesies cicak, dua spesies kupu-kupu malam, dua spesies kalacemeti dan juga opiliones.

Lanskap di pinggang Gunung Tambora terlihat dari gigir Gunung Tambora. (Warsono/National Geographic Indonesia)

National Geographic Indonesia-Tambora, gunung dengan ketinggian 2851 mdpl dan terletak di Sumbawa, NTB ini menyimpan banyak sekali sumber daya alam hayati dan potensi lain yang belum terungkap. Berdasarkan hal itu, LIPI mengirim timnya pada 16 April lalu untuk mengeksplor potensi yang ada di gunung yang terletak di wilayah kabupaten Dompu dan Bima tersebut.
Dari penyelusuran tim LIPI bersama tim Ekspedisi NKRI dan beberapa anggota dari Kantor Seksi Konservasi Wilayah III Bima Dompu, mereka menemukan beberapa spesies baru dari kelompok fauna berupa dua spesies cicak, dua spesies kupu-kupu malam, dua spesies kalacemeti dan juga opiliones. “Temuan ini akan memberikan kontribusi pada pengetahuan keanekaragaman hayati di Indonesia khususnya Gunung Tambora,” ujar Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Prof. Dr. Enny Sudarmonowati.
Tak hanya itu, tim ekspedisi juga menemukan spesies yang merupakan spesies endemik Nusa Tenggara Barat. Dalam rilis LIPI (11/5), Dr. Cahyo Rahmadi selaku ketua tim ekspedisi LIPI mengatakan bahwa spesies endemik yang ditemukan berupa satu spesies kelelawar, enam spesies burung endemik Nusa Tenggara Barat, dan “beberapa spesies baru yang sebarannya masih sangat terbatas.”
Sedangkan untuk spesies flora, mereka menemukan 22 spesies dalam wilayah setengah hektar hutan di jalur pendakian Kawinda Toi. Spesies endemik dari kelompok flora yang mereka temukan adalah Elaeocarpus batudalangi, dengan karakteristik pohon yang umumnya tumbuh di hutan kering, dilihat dari daunnya yang telah menguning dan gugur.