Manusia adalah Hibrid antara Simpanse dan Babi
KOMPAS.com — Ini mungkin terdengar gila dan tidak masuk
akal. Namun, seorang pakar genetik bernama Eugene McCarthy mengatakan
bahwa asal usul manusia adalah hibridisasi simpanse dengan babi.
McCarthy
mengungkapkan, pandangannya didasarkan pada karakteristik anatomi
manusia, bukan genetik. Menurutnya, ada banyak ciri anatomi manusia yang
tidak ditemukan pada primata lain, termasuk simpanse yang dikatakan
paling dekat kekerabatannya dengan manusia.
Dalam makalah
berjudul "Are We Hybrid" yang diunggah di situs macroevolution.net,
McCarthy mengatakan bahwa salah satu ciri itu adalah warna mata. Warna
mata hijau, biru, dan coklat tidak ditemukan pada simpanse dan
orangutan. Cuma ada satu kasus bahwa gorila punya mata biru.
Baca selanjutnya
Moyang Manusia mirip Tikus
WASHINGTON, KOMPAS.com — Selama ini, fauna yang
dianggap sebagai moyang manusia hanya golongan primata. Padahal, pohon
asal usul manusia lebih rumit. Ilmuwan baru saja mengungkap moyang baru
manusia yang morfologinya ternyata menyerupai tikus.
Makhluk
tersebut diungkap lewat penelitian selama 6 tahun, melibatkan studi
morfologi dan genetik dari fauna modern dan prasejarah. Morfologi yang
diamati di antaranya organ dalam, gigi, otot, bahkan pola bulu.
Ilmuwan
fokus mempelajari golongan mamalia yang memiliki plasenta, seperti
manusia, gorila, kuda, dan gajah. Golongan mamalia lain selain plasenta
adalah masurpial yang membesarkan embrio dalam kantung serta monotrem
yang membesarkan embrio dalam telur.
Baca selanjutnya
Moyang Manusia Punah gara-gara Kelinci
NEW JERSEY, KOMPAS.com — John Fa, peneliti dari Durrell Wildlife Conservation Trust di Jersey, berdasarkan hasil penelitiannya mengklaim bahwa
Neanderthals, moyang manusia, punah gara-gara kelinci. Bagaimana bisa?
Fa
meneliti tulang belulang hewan yang ditemukan di tiga lokasi penggalian
di Spanyol dan Perancis. Dia menemukan bahwa sekitar 30.000 tahun lalu,
mamalia besar seperti rusa melimpah di gua. Namun, pada masa
berikutnya, mamalia besar mulai jarang ditemui.
Fa berpendapat,
kemampuan beradaptasi untuk berburu mamalia berukuran kecil memegang
peranan penting dalam kesintasan spesies. Sementara manusia modern
pintar beradaptasi, tak demikian halnya dengan
Neanderthals.
"Ketergantungan
yang tinggi pada perburuan dan konsumsi mamalia besar oleh kelompok
kerabat manusia tertentu membatasi kesintasannya ketika mangsa
pilihannya menjadi terbatas," papar Fa seperti dikutip
Daily Mail, Rabu (6/3/2013).
Baca selanjutnya
Moyang Manusia adalah Pemakan Kulit Pohon
LEIPZIG, KOMPAS.com - Salah satu nenek moyang manusia,
yaitu spesies Australopithecus sediba yang ditemukan di Afrika Selatan
pada tahun 2008, ternyata pemakan kulit pohon dan kayu.
Studi
terbaru yang dipimpin oleh Amanda Henry dari Max Planck Institute of
Evolutionary Anthropology di Leipzig, Jerman, menguak hal tersebut.
Riset dilakukan dengan analisis plak gigi yang memfosil, disebut
calculus, pada Australopithecus sediba.
Secara lebih detail,
riset menganalisis pola gigi, fragmen tumbuhan pada gigi dan data karbon
isotop. Hasil penelitian menguak bahwa selain memakan buah dan
dedaunan, moyang manusia tersebut juga memakan kulit pohon dan bahkan
kayunya.
Baca selanjutnya
Telah terbit CD Akademika 2 in 1 untuk membantu guru siswa menjalani pebelajaran interaktif dan menyenangkan.
Soal UN SD (Matematika, Bahasa Indonesi, IPA)
Pembahasan soal
Fitur multimedia
Editable/dapat diperbaiki sesuai ide sendiri
Kembangkan Bang Soal sendiri
Dapat digunakan di LAN sekolah
Sukses UN dengan nilai tinggi
Dapatkan CD-nya di toko-toko gramedia di seluruh Indonesia